Selamat datang

3 hal yang akan membantu kita di akherat yaitu amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh

Selasa, 10 November 2009

Pengertian MSDM/Manajemen Personalia

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia disuatu organisasi. SDM yang berkualitas mutlak diperlukan suatu organisasi dalam upaya mencapai tujuannya. Untuk itu harus dikelola dengan sebaik-baiknya agar tercipta suasana kerja dan budaya kerja yang baik.
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan pada unsur sumber daya manusia. Untuk mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang kinerjanya memuaskan maka hal ini menjadi tugas dari manajemen sumber daya manusia. Secara umum manajemen sumber daya manusia memiliki fungsi yang diantaranya adalah fungsi manajerial, fungsi operasional dan fungsi upaya pencapaian tujuan organisasi.
Husain umar (2005) memberikan definisi sumber daya manusia, yaitu sebagai suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan secara terpadu. Manajemen sumber daya manusia merupakan bidang strategis dari organisasi, manajemen sumber daya manusia harus dipandang sebagai perluasan dari pandangan tradisional untuk mengelola orang secara efektif dan untuk itu membutuhkan pengetahuan tentang perilaku manusia dan kemampuan untuk mengelolanya. Oleh sebab itu wajarlah apabila penyusunan strategi sumber daya manusia harus relevan terhadap penyusunan strategi bisnis. Untuk dapat menyusun strategi sumber daya manusia yang baik dibutuhkan tenaga sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompetensi tinggi (Setyawan, 2002:3).
Dalam paradigma lama, peran divisi sumber daya manusia sekedar pelengkap maka dalam paradigma baru divisi sumber daya manusia sudah memiliki peran strategis. Artinya divisi sumber daya manusia memiliki kontribusi dalam menentukan masa depan organisasi melalui orientasi fungsional bukan lagi pada pengawasan, pengarahan dan pengendalian saja tetapi sudah pada pengembangan, kreativitas, fleksibilitas dan manajemen proaktif (Setyawan, 2002:9).
Tiga prinsip utama dalam pengelolaan sumber daya manusia yang efektif dan efisien dalam sebuah organisasi adalah:
1. Pengelolaan dengan orientasi pada pelayanan.
2. Pengelolaan yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada sumber daya manusia untuk berperan aktif dalam perusahaan.
3. Pengelolaan yang mampu menumbuhkembangkan jiwa intrapreeunership dalam setiap individu.
Selanjutnya dijelaskan bidang pekerjaan dalam manajemen sumber daya manusia, pertama, perencanaan sumber daya manusia meliputi perencanaan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia serta job design. Kedua, perolehan dan penempatan sumber daya manusia yang meliputi rekrutmen, seleksi dan penempatan. Ketiga, pengembangan sumber daya manusia yang meliputi pengembangan karier dan kemampuan kerja (Sutjipto, 2002:25).
Tanjung (2002:51) mengatakan, perencanaan sumber daya manusia merupakan proses manajemen dalam menentukan pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisi yang diinginkan di masa depan, sedangkan strategi sumber daya manusia adalah seperangkat proses-proses dan aktivitas yang dilakukan bersama oleh manajer sumber daya manusia dan manajer lini untuk menyelesaikan masalah bisnis yang terkait dengan manusia.
Salah satu dimensi kegiatan perusahaan yang memerlukan pendekatan baru di dalam pengelolaannya adalah sumber daya manusia. Pandangan lama tentang sumber daya manusi harus ditinggalkan dan diganti dengan pandangan baru. Pandangan lama melihat sumber daya manusia bukan dalam kedudukan yang vital, sedangkan pandangan baru melihat sumber daya manusia sebagai sesuatu aspek vital dalam perusahaan (Ancok, 2002:139).
Arti penting manajemen sumber daya manusia pada dekade yang akan datang mendorong kita untuk mencari solusi yang telah terbukti efektivitasnya ketimbang bereksperimen dengan ide-ide baru yang belum jelas dan teruji. Beberapa organisasi di negara maju telah menunjukkan keberhasilan dengan menggunakan praktek pengelolaan SDM yang efektif melalui cara-cara peningkatan ketrampilan dan keahlian sumber daya manusia organisasi tersebut. Praktek pengelolaan sumber daya manusia tersebut menunjukkan bahwa dunia kerja masa kini dan yang akan datang telah mengalami perubahan. Peran sumber daya manusia dalam organisasi mempunyai arti yang sama pentingnya dengan pekerjaan itu sendiri, sehingga interaksi antara organisasi dan sumber daya manusia menjadi fokus perhatian para manajer. Oleh sebab itu nilai-nilai baru yang sesuai dengan tuntutan lingkungan organisasi perlu di perkenalkan dan disosialisasikan kepada semua individu di dalam organissi (Darma, 2002:106).
Istilah personalia, personnel atau kepegawaian mengandung arti keseluruhan orang-orang yang bekerja pada suatu organisasi. Dengan demikian Manajemen Personalia adalah manajemen yang menitikberatkan perhatiannya kepada soal-soal pegawai atau personalia di dalam suatu organisasi.
Menurut Manullang (2001:7), Manajemen Personalia adalah seni dan ilmu memperoleh, memajukan dan memanfaatkan tenaga kerja sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat direalisir secara berdaya guna dan berhasil guna dan adanya kegairahan kerja dari para tenaga kerja. Sedangkan menurut Ranupandojo dan Husnan (1990:5), definisi Manajemen Personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dari pengadaaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian tenaga kerja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan perusahaan, individu dan masyarakat.
Setiap manajer dalam perusahaan mempunyai fungsi atau tanggung jawab mengenai personalia di lingkungan masing-masing. Perlu adanya kesepakatan, bahwa di dalam sesuatu perusahaan Unit Personalia (Departemen~Divisi atau Seksi Personalia) berperan memberi layanan atau bantuan di bidang personalia kepada setiap manajer di dalam perusahaan. Ia adalah orang yang dianggap ahli tentang fungsi personalia dan dapat memberi bantuan kepada masing-masing manajer di dalam perusahaan. Unit Personalia, berstatus sebagai tenaga staff, ia sering disebut a specialized staff. Sebagai a specialized staff maka Unit Personalia, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (Manullang, 2001:20):
1. Ia terbatas dalam pemberian nasihat dan bantuan dan tidak mempunyai kekuasaan terhadap elemen-elemen lain di dalam organisasi.
2. Nasihat dan bantuan yang diberikan ditujukan kepada seluruh bagian.
3. Ia memberikan nasihat dan bantuan khusus di bidang personalia.
Manajer personalia adalah penasihat pucuk pimpinan dan pembantu manajer-manajer lain dalam melaksanakan fungsi personalia. Demikian juga tugas Unit Personalia dalam keseluruhan adalah memberi nasihat dan memberikan bantuan dalam bidang personalia.
Tugas Unit Personalia dalam perusahaan adalah memberikan nasihat kepada pucuk pimpinan dan memberikan bantuan kepada manajer yakni dalam memperoleh, memajukan dan memanfaatkan pegawai. Secara lebih terperinci tugas-tugas itu dibagi-bagi sebagai berikut (Manullang, 2001:22):
1. Procuring atau memperoleh
a. Membuat anggaran tenaga kerja
b. Menarik tenaga kerja
c. Membuat job analisys, job description, dan job specification
d. Menetapkan dan menghubungi sumber-sumber tenaga kerja
e. Mengadakan seleksi terhadap calon tenaga kerja
2. Developing atau mengembangkan
a. Melatih dan mendidik tenaga kerja
b. Mempromosikan dan memindahkan tenaga kerja
c. Mengadakan penilaian kecakapan tenaga kerja
3. Maintaining atau memanfaatkan
a. Memberhentikan tenaga kerja
b. Memensiunkan tenaga kerja
c. Memberi kompensasi
d. Mengurus kesejahteraan pegawai.

1 komentar:

  1. TERIMA KASIH ATAS INFORMASINYA INI SANGAT BERMANFAAT UNTUK KU

    BalasHapus