A. Jenis Motivasi
Pada garis besarnya motivasi yang diberikan bisa dibagi menjadi dua yaitu motivasi positif dan motivasi negatif (Hasibuan, 2002:150).
1. Motivasi Positif (Insentif Positif)
Motivasi positif maksudnya manajer memotivasi (merangsang) bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi di atas prestasi standar. Dengan motivasi positif, semangat kerja bawahan akan meningkat karena umumnya manusia senang menerima yang baik-baik saja.
2. Motivasi Negatif (Insentif Negatif)
Motivasi negatif maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan standar mereka akan mendapat hukuman. Dengan motivasi negatif ini semangat bekerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik.
Dari berbagai penelitian, menunjukkan bahwa penggunaan ancaman motivasi negatif, seringkali memberikan hasil yang lebih banyak, berupa peningkatan produktivitas, dalam jangka pendek. Tetapi penggunaan motivasi positif akan lebih berhasil dalam jangka panjang. Karyawan dengan semangat yang lebih baik, akan mengingat produktivitasnya dalam jangka panjang. Jadi penggunaan motivasi negatif akan meningkatkan produktivitas dan penurunan semangat dalam jangka pendek, dan motivasi positif akan meningkatkan semangat dan produktivitas dalam jangka panjang (Ranupandojo dan Husnan, 1990:206).
B. Model Motivasi
Dalam berbagai tahap yang berbeda dalam suatu aliran pemikiran, seorang pimpinan juga berpegang pada model atau teori yang berbeda mengenai motivasi (Sulistiyani, 2004:218).
1. Model Tradisional (Traditional Model)
Model motivasi tradisional dikaitkan dengan Frederick Taylor dan aspek penting pekerjaan pimpinan adalah memastikan bahwa para bawahan melakukan tugasnya yang membosankan dan berulang-ulang dengan cara paling efisien. Pimpinan menentukan bagaimana pekerjaan itu dilakukan dan menggunakan suatu sistem perangsang upah untuk memotivasi para bawahan. Makin banyak yang mereka hasilkan, makin besar upah yang mereka peroleh.
2. Model Hubungan Antar Manusia (Human Relations Model)
Elton Mayo dan peneliti lainnya berpendapat bahwa pimpinan dapat memotivasi bawahan dengan mengakui kebutuhan sosialnya dan membuat mereka merasa berguna dan penting. Dalam model hubungan antar manusia ini, karyawan diharapkan menerima wewenang pimpinan karena adanya perlakuan yang penuh tenggang rasa dan perhatian terhadap kebutuhan mereka.
3. Model Sumber Daya Manusia (Human Resources Management Model)
Dalam model sumber daya manusia ini pimpinan harus membagi tanggung jawab untuk mencapai sasaran organisasi dan individu dengan setiap orang yang memberikan sumbangan atas dasar minat dan kemampuannya.
thanks sangat bermanfaat
BalasHapushttp://thazbhy.blogspot.com/