Selamat datang

3 hal yang akan membantu kita di akherat yaitu amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh

Selasa, 15 Desember 2009

Mata Air


Di musim kemarau,cuaca panas, lingkungan berdebu, kebutuhan akan air meningkat sangat tinggi. Disisi lain, penguapan air dari bumi turut meningkat pula, karena sengatan matahari yang terik mengakibatkan air menguap keatas. Mata air dan sumber air lainnya menyusut. Sering kita mendengar keluhan orng-orang karena panasnya cuaca yang dirasakan. Panas diluar seringkali merembet ke dalam, mudah menjadikan hati orang menjadi panas yang akhirnya mudah tersinggung, marah dan sebagainya. Kemarau, panas yang terik mengakibatkan air menjadi suatu barang yang sangat dibutuhkan dan didambakan kelancarannya bagi semua orang.

Bagi masyarakat kota, air bersih menjadi barang yang masuk kategori mahal, karena harus dibeli (baik melalui jaringan PAM/PDAM, membuat sumur, bor dan sebagainya). Air memang sangat dibutuhkan oleh setiap orang, karena air merupakan salah satu sumber kehidupan bagi manusia. Orang bisa tahan hidup tanpa asupan makanan, tapi tanpa air, menurut penelitian para ahli maksimal orang bisa tahan selama 3 hari tanpa air.

Di desa, kampung maupun suasana yang jauh dari perkotaan, suasana yang masih sangat indah, tenang, asri, khususnya di wilayah dataran tinggi atau pegunungan, biasanya terdapat banyak sumber mata air. Mata air yang mengalir dari wilayah ini biasanya masih sangat bening, jernih, bahkan sebagian masih terbebas dari polusi, sehingga sering dijadikan sebagai bahan baku bagi perusahaan air minum dalam kemasan.

Di salah satu kampung atau padukuhan yang lokasinya sekitar 1 km dari kompleks kantor Pemda Sleman, kurang lebih 9 km dari kota Yogyakarta, terdapat sumber mata air yang tidak pernah berhenti mengalirkan air, walaupun musim panas berkepanjangan. Menurut para sesepuh masyarakat setempat, keberadaan mata air ini sudah sangat lama, sejak nenek moyang jaman dulu dan sampai saat ini masih tetap terpelihara dengan baik. Mata air kecil ini dimanfaatkan oleh warga Dusun/Padukuhan Jomblang Desa Sendangadi Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman DIY sebagai salah satu sumber air untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mulai mandi, cuci dan sebagainya. Dimusim kemarau, keberadaan mata air yang oleh warga setempat disebut "mbelik" ini sangat terasa dan kondisinya justru lebih bersih dibandingkan jika musim hujan. Hal ini dikarenakan posisi mbelik yang hampir sama tingginya dengan sungai kecil di sebelah timurnya yang berdekatan.

Kondisi ini terjadi secara turun temurun sampai dengan saat ini. Untuk tetap memberikan aliran air yang bersih, tidak tercamnpur dengan lumpur maupun banjir kiriman yang lewat sungai kecil tersebut, mulai bulan Oktober 2009, setiap hari Ahad warga dusun tersebut melakukan kerja bakti (gotong royong) untuk membuat bak penampungan dan tempat aliran airnya. Untuk pembangunan ini tentunya tidak hanya tenaga yang diperlukan. Program ini semula digagas karena kebetulan dusun Jomblang mendapatkan bantuan dana dari salah satu BUMN untuk program lingkungan.

Mudah-mudahan dengan pembangunan ini, mata air tersebut tetap dapat bertahan untuk waktu yang lama kedepan, agar anak cucu dikemudian hari dapat menikmati sumber mata air ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar